Minggu, 03 Juni 2012

MENEJEMEN RISIKO KEUANGAN

MENEJEMEN RISIKO KEUANGAN 

berbagai bentuk. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya: (1) risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas, (2) diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap, (3) risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya, (4) risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu, (5) risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan (6) risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.

MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi risiko lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.

PERANAN AKUNTANSI
Akuntansi manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.

Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang Negara domnestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestic mampu menjual dengan harga yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian probabilitas yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing pemicu nilai. Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup: (1) antisipasi pergerakan kurs, (2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, (3) perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan (4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal. Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien dan efektif.

Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.

Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi itu menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang diinginkan. Kelebihan antara aktiva terpapar resiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.

Potensi risiko transaksi, berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas. Laporan potensi risiko transaksi berisi pos-pos yang umumnya tidak muncul dalam laporan keuangan konvensional, tetapi menimbulkan keuntungan dan kerugian transaksi seperti kontrak forward mata uang asing, komitmen pembelian dan penjualan masa depan dan sewa guna usaha jangka panjang.

Untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut, dibutuhkan strategi yang mencakup lindung nilai neraca, operasional, dan kontraktual. Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Lindung nilai operasional berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Lindung nilai structural mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah Negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur. Lindung nilai kontraktual dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valas yang dihadapi.

PERLAKUAN AKUNTANSI
FASB menerbitkan FAS No 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivative dan lindung nilai. Provisi dasar standar ini adalah:
- seluruh instrument derivative dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban,
- keuntungan dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivative bukankan aktiva atau kewajiban,
- lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung niai secara tepat harus mengimbangi keuntungan dan kerugian sesuatu yang dilindungi nilai
- hubungan lindung nilai haruslah terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pemvaca laporan
- keuntungan atau kerugian dari investasi bersih dalam mata uang asing pada awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya
- keuntungan atau kerugian lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif.
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuan derivative, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan nilai wajar. Kompleksitas pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika lindung nilai dianggap sangatlah tidak efektif untuk mengimbangi risiko valas.Financial risk management
various forms. Although the volatility of prices or rates, management accountants need to consider other risks: (1) liquidity risk arises because not all products can be traded freely management, (2) market discontinuities, refers to the risk that the market does not always lead to price changes gradually, ( 3) credit risk, the possibility that the other party in the contract risk management can not meet its obligations, (4) regulatory risks, the risks arising from public authorities banned the use of a financial product for a particular purpose, (5) the tax risk, a risk that certain hedging transactions can not obtain the desired tax treatment, and (6) the risk of accounting, is the chance that a hedging transaction can not be recorded other than going to a part of the hedged transaction.


http://kornetcincang.blogspot.com/2009/05/manajemen-risiko-keuangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko

 

WHY IS MANAGING FINANCIAL RISKS
First, exposure management helped in stabilizing the company's cash flow expectations. Active exposure management allows companies to concentrate on the major business risks. The providers of shareholders, employees, and customers also benefit from exposure management. Lenders generally have a lower risk tolerance than the shareholders, thereby limiting the exposure of companies to balance the interests of shareholders and bondholders.

THE ROLE OF ACCOUNTING
Management accounting plays an important role in the process of risk management. They assist in the identification of market exposure, quantify the balance associated with alternative risk response strategy, the company faced a potential measure of risk, noting certain hedging products and evaluate the hedging program.

The basic framework is useful for identifying different types of market risk can potentially be referred to as risk mapping. This framework begins with the observation of the relationship of the various market risks triggering a company's value and its competitors. The trigger value refers to the financial condition and operating performance items that affect the main financial value of a company. Market risks include the risk of foreign exchange rates and interest rates, and commodity and equity price risk. State the source of the purchase currency depreciates in value relative to currencies domnestik State, then these changes can lead to domestic competitors able to sell at lower prices, is referred to as the risk of facing currency competitive. Management accountants have to enter a function such that the probability associated with a series of output values
​​of each trigger. Another role played by accountants in the process of risk management involves balancing the quantification process relating to the alternative risk response strategies. Foreign exchange risk is one of the most common form of risk and will be faced by multinational companies. In the world of floating exchange rates, risk management include: (1) anticipation of exchange rate movements, (2) measurement of exchange rate risk faced by the company, (3) design of appropriate protection strategies, and (4) the manufacture of internal risk management controls. Financial managers must have information about the possible direction, timing, and magnitude of changes in exchange rates and to develop adequate defensive measures more efficiently and effectively.

Potential foreign exchange risk arises when the foreign exchange rate changes also change the net asset value, earnings, and cash flows of a company. Traditional accounting measurement of the potential foreign exchange risk is centered on two types of potential risks: translation and transactions.

Translational gauge potential risk of exchange rate changes impact on the domestic currency equivalent value of assets and liabilities denominated in foreign currency held by the company. Because the amount of foreign currency is generally translated into domestic currency equivalent value for purposes of monitoring or management of external financial reporting, translational effects that pose an immediate impact on the desired profit. Excess of assets exposed to liability risk exposure (ie items in foreign currencies are translated based on the present exchange rate) led to the position of net assets are exposed. This position is often called the potential positive risks. Devaluation of foreign currencies relative to the reporting currency translation losses caused. Revaluation of foreign currency translation profits. Conversely, if the company has a net liability position or potential exposure to downside risk if liabilities exceed assets exposed exposed. In this case, the devaluation of foreign currency translation gains cause. Revalusi foreign currency translation losses caused.

Potential risk of the transaction, gains and losses related to foreign exchange rates arising from the settlement of transactions denominated in foreign currencies. Transaction gains and losses have a direct impact on cash flow. Potential risks of the transaction report contains items that generally do not appear in conventional financial statements, but it raises transaction gains and losses as foreign currency forward contracts, purchase commitments and future sales and long-term lease.

To minimize or eliminate the potential risks, it takes a strategy that includes the balance sheet hedging, operational, and contractual. Balance sheet hedging can reduce the potential risks facing the company by adjusting the level and value-denominated monetary assets and liabilities are exposed. Focusing on operational hedging variables affecting revenues and expenses in foreign currencies. Structural hedging include relocation of manufacturing to reduce the potential risks facing the company or changing the State which is a source of raw materials and component manufacturing. Contractual hedging was developed to provide greater flexibility for managers to manage the potential risks faced by foreign exchange.

ACCOUNTING TREATMENT
FASB issued FAS No. 133, which were clarified by FAS 149 in April 2003, to provide a single, comprehensive approach to accounting for derivatives and hedging transactions. Basic provisions of this standard are:
- All derivative instruments be recorded on the balance sheet as assets and liabilities,
- Gains and losses from changes in fair value of derivative instruments Would not assets or liabilities,
- The hedge must be highly effective in order to deserve a special accounting treatment, ie gains or losses on hedge instruments niai exactly offset gains and losses should be something that protected the
- Hedging relationships must be documented in full for the benefit of the report pemvaca
- Gains or losses on net investments in foreign currencies are initially recorded in other comprehensive income
- Gains or losses on hedges of future cash flows are uncertain, such estimates of export sales, are initially recognized as part of comprehensive income.
Although the rules guiding the FASB and IASB issued has a lot to clarify the recognition and pengukuan derivatives, there are still some problems. The first relates to fair value. The complexity of financial reporting have also increased if the hedge is deemed ine

1 komentar:

  1. Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours

    Over 160k women and men are using a simple and secret "water hack" to drop 2lbs each and every night in their sleep.

    It is simple and it works on anybody.

    Here's how you can do it yourself:

    1) Hold a clear glass and fill it up half the way

    2) Proceed to follow this strange HACK

    and become 2lbs skinnier when you wake up!

    BalasHapus